Di Hadapannya, musuh legendaris manusia yang terkenal sangat lihai, licik, dan menguasai ribuan bahkan jutaan startegi menjatuhkan lawan, bertekuk lutut. Kecerdasan, keteguhan prinsip, kekuatan iman, dan sikap kritis adalah senjata yang tidak terkalahkan oleh Iblis sekalipun.
Dia adalah seorang anak desa yang bersahaja, cerdas, jujur, teguh pendirian, dan kritis. Sifat-sifat ini sangat menonjol pada dirinya. Karena sifat-sifat ini pula, ia tidak terpengaruh oleh lingkungannya dan bahkan dengan kritis dan teguh berusaha melawan tradisi yang bertentangan dengan pikiran, hati nurani dan keyakinannya.
Tradisi dan kebiasaan masyarakat dimana ia dibesarkan tidak membuatnya buta. Pikiran dan hatinya berjalan seirama sehingga ia dengan sangat peka bisa menangkap kejanggalan dan keanehan yang menyimpang dari fitrah manusia. Ia adalah sosok pemuda yang tidak pernah mau diwarnai oleh lingkungannya. Sebaliknya, ia selalu ingin mewarnai lingkungannya. Ia tidak mau hanya menjadi bagian dari masyarakatnya, akan tetapi ia ingin masyarakatnya ikut mereguk kebenaran yang ia temukan.
Lingkungannya yang telah dikuasai oleh dogma paganisme dan dianggap sebagai satu-satunya kebenaran. Ia bantah dan tentang dengan segala resikonya. Karena penentangannya ia dianggap sebagai pembangkang, perusuh bahkan gila. Ketika semua orang saat itu sepakat dan meyakini kebenaran yang mereka warisi dari nenek moyang mereka, ia malah dengan kritis dan sangat cerdas mempertanyakan dan membongkar titik lemahnya. Kemampuan logika, kecerdasan dan kejernihan hatinya dalam melihat masalah, oleh masyarakat dan penguasa di sekelilingnya tidak dilihat sebagai kelebihan, melainkan justru dilihat sebagai kejanggalan dan kegilaan.
Judul : Iblispun Ingin Bertaubat
Penulis : Umay M. Dja’far Shiddieq
Penerbit : Taushia
Sampul : Soft Cover
Halaman : 315 halaman
Harga : Rp 48.000
No comments:
Post a Comment