Psikolog sosial mengaplikasikan prinsip teori belajar pada berbagai area, termasuk tingkah laku menolong. Sehubungan dengan sumbangan teori belajar terhadap tingkah laku menolong ada dua teori yang menjelaskan tingkah laku mneolong, yaitu teori belajar sosial (social learning theory) dan teori pertukaran sosial (social exchange theory). Saat ini penulis hanya akan menuliskan tentang teori belajar sosial
Teori Belajar Sosial
Dalam teori belajar sosial, tingkah laku manusia dijelaskan sebagai hasil proses belajar terhadap lingkungan. Berkaitan dengan tingkah laku menolong, seseorang menolong karena ada proses belajar melalui observasi terhadap model prososial. Dalam sebuah penelitian lapangan, seorang wanita muda (asisten peneliti) yang ban mobilnya kempes memarkirkan mobilnya di samping jalan. Para pengendara yang lewat di jalan itu lebih banyak yang berhenti dan menolong wanita ini jika mereka sebelumnya melihat situasi di mana ada wanita lain yang punya masalah dengan mobilnya dan terlihat ada yang menolong (yang sesungguhnya adalah asisten peneliti yang lain)(Bryan dan Test, 1967 dikutip dalam Baron, Byrne, dan Branscombe, 2006). Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali peminta sumbangan mencantumkan dalam daftar penyumbang nama orang (fiktif) dan besar sumbangan yang diberikan dengan jumlah yang cukup signifikan. Hal ini dimaksudkan agar mendorong calon penyumbang untuk mau menyumbang, dan sering kali ini berhasil.
Selain peranan model prososial di dunia nyata, model-model prososial di media juga cukup efektif dalam membentuk norma sosial yang mendukung tingkah laku menolong. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak cenderung merespons secara prososial setelah melihat model di media melakukan tingkah laku menolong. Jika, model prososial mendukung terjadinya tingkah laku menolong, maka sebaliknya model antisosial dapat menghambat tingkah laku menolong (Baron, Byrne, dan Branscombe, 2006). Dengan demikian, seseorang dapat menjadi altruis karena lingkungan memberi contoh-contoh yang dapat diobservasi untuk bertindak menolong.
Sesuai dengan prinsip belajar, suatu tingkah laku akan diulang atau diperkuat bila ada konsekensi positif dari tingkah laku tersebut. Bagaimana dengan tingkah laku menolong? Apakah tingkah laku menolong dapat diperkuat jika dengan menolong seseorang justru mendapatkan konsekuensi negatif seperti hilangnya waktu, berkurangnya materi, atau bahkan, dalam tingkah laku menolong yang beresiko, dapat membahayakan jiwa penolong, seperti misalnya saat ada seorang nenek tua yang masuk bis dan tidak menemukan tempat duduk. Apa yang kira-kira anda pikirkan jika tidak ada satupun penumpang yang memberikan tempat duduknya pada nenek itu, dan salah satu penumpang bis tersebut adalah anda.
Menurut teori belajar, apa yang tampak sebagai altruis sesungguhnya dapat mempunyai kepentingan pribadi yang terselubung. Mislanya, orang dapat merasa lebih baik setelah memberikan pertolongan, atau menolong untuk menghindari perasaan bersalah atau malu jika tidak menolong (Deaux, Dane, dan Wrightsman, 1993).
Dikutip dari Buku Psikologi Sosial, Penyunting Sarlito Wirawan dan Eko A Meinarno, Penerbit Salemba Humanika
No comments:
Post a Comment