Kutipan dari Buku A Confession
Iman bagiku tampaknya masih tetap irasional seperti sebelumnya, tapi aku tak bisa selain mengakui bahwa itu saja memberi umat manusia jawaban pertanyaan tentang kehidupan dan konsekuensinya itu membuat hidup mungkin.
Pengetahuan yang masuk akal telah membawaku untuk mengakui bahwa hidup itu tiada guna- hidupku telah sampai pada suatu perhentian dan aku ingin menghancurkan diri sendiri. Seperti pada lain-lainnya, begitu pula bagi diriku, iman telah memberikan makna pada kehidupan dan membuat hidup mungkin.
Pengetahuan yang masuk akal telah membawaku untuk mengakui bahwa hidup itu tiada guna- hidupku telah sampai pada suatu perhentian dan aku ingin menghancurkan diri sendiri. Seperti pada lain-lainnya, begitu pula bagi diriku, iman telah memberikan makna pada kehidupan dan membuat hidup mungkin.
Melihat kembali pada orang-orang di wilayah-wilayah lain, pada rekan-rekanku sezaman dan para pendahuluku, kulihat hal yang sama. Di mana ada kehidupan di sana, sejak ada manusia, iman telah membuat hidup memungkinkan bagi mereka, dan garis besar pokok iman itu ada di mana-mana dan selalu identik.
Apapun keyakinan itu dan apapun jawaban yang mungkin diberikan dan pada siapapun diberikan, setiap jawaban demikian memberi makna tak terbatas pada eksistensi terbatas manusia, suatu makna yang tak hancur oleh penderitaan, kehilangan atau kematian. ini berarti, hanya dalam iman kita bisa menemukan makna dan kemungkinan bagi kehidupan.
No comments:
Post a Comment